HUBUNGAN INVESTOR

Laporan Manajemen

Laporan Dewan Direksi

Damian Pudjiadi, MBA Direktur Utama

Pemegang saham yang kami hormati,

Damai Sejahtera kami sampaikan, semoga kita dalam kebaikan dan bimbingan Tuhan Yang Maha Esa.

Tahun 2019 merupakan tahun yang menantang bagi sebagian besar industri di Indonesia terutama Industri Property. Namun di tengah situasi perekonomian global dan nasional yang menantang tersebut Perseroan berhasil melakukan langkah-langkah yang efektif sehingga tetap mampu membukukan kinerja yang cukup baik.

Kinerja Perseroan

Secara umum laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan ditahun 2019. Perlambatan ini dipicu oleh ketidakpastian perekonomian global sebagai imbas dari ketegangan hubungan dagang Amerika Serikat dan Tiongkok serta geopolitik di Indonesia.

Pada Tahun 2019 industri property masih mengalami perlambatan bahkan penurunan untuk beberapa sub-segmen. Berdasarkan Laporan Bank Indonesia pertumbuhan permintaan property komersial mengalami penurunan pada triwulan- IV dari 1,41% (yoy) di tahun 2018 menjadi 0,52% (yoy) pada periode yang sama di tahun 2019. Juga dapat dilihat pula pada Supply property mengalami perlambatan yang signifikan dari 3,71% (yoy) tahun 2018 menjadi 0.04% (yoy) di tahun 2019.

Di tengah situasi perekonomian yang lesu serta property mengalami perlambatan perseroan tetap dapat menjaga stabilitas kinerjanya sehingga tetap dapat membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 67.76 miliar di tahun 2019, meskipun mengalami penurunan sebesar 21.64% dari Rp 86.47 miliar di tahun 2018. Penurunan pendapatan usaha Perseroan sebagian besar dikarenakan penurunan Penjualan Properti, terutama di Apartemen Azalea Suites Cikarang yang sebagian besar sudah terjual pada tahun-tahun sebelumnya.

Ditengah penurunan pendapatan usaha, perseroan dapat membukukan catatan yang cukup baik dalam Pendapatan Sewa yang mengalami kenaikan sebesar 20.26% dari Rp 33.31 miliar di tahun 2018 menjadi Rp 40.06 miliar di tahun 2019.

Pencapaian Target dan Realisasi

Secara keseluruhan Perseroan belum berhasil mencapai target penjualan yang ditetapkan di awal tahun. Hal ini disebabkan karena kondisi ekonomi politik terkait masa pemilu, dan kenyataan di pasar property bahwa target market kita yaitu kaum milenial belum terbentuk dengan baik. Penyebabnya dapat dikarenakan oleh daya beli yang masih rendah, produk hunian yang tersedia tidak sesuai dengan harapan mereka, dan perilaku atau pola hidup yang membuat mereka memiliki prioritas lain.

Namun demikian dalam kondisi penjualan yang mengalami penurunan, Perseroan masih dapat membukukan Laba Bersih sebesar sebesar Rp 4.34 miliar di tahun 2019 meskipun mengalami penurunan sebesar 24.26% dari Rp 5.73 miliar ditahun 2018. Hal tersebut didukung oleh pendapatan sewa yang mengalami kenaikan dan pengelolaan biaya yang terkontrol.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Untuk menjaga kinerja Perseroan secara berkelanjutan praktik GCG (Good Corporate Governance) berperan penting sebagai landasan utama Perseroan dalam menjalankan kegiatan usaha yang baik dan berintegritas. Perseroan berupaya meningkatkan  penerapan prinsip-prinsip tata kelola serta keterbukaan informasi yang mengacu pada perturan-peraturan yang berlaku, dan terhindar dari segala konflik kepentingan.

Prinsip ini telah dijalankan oleh Perseroan dengan tahapan yang menyesuaikan pada perkembangan peraturan dari otoritas terkait. Sebagai pelaksana penerapan prinsip GCG di lingkup organisasi Perseroan, Direksi telah berupaya mengimplementasikan berbagai peraturan yang ada, mulai dari komitmen hubungan dengan pemegang saham melalui penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), hubungan kerja dengan Dewan Komisaris, penyelenggaraan fungsi Audit Internal dan Sekretaris perusahaan, hingga perumusan berbagai perangkat kebijakan GCG.

Prospek Usaha

 Seiring dengan optimisme akan membaiknya kondisi perekonomian global, Indonesia juga diproyeksikan akan mampu mendorong pertumbuhannya secara gradual. Pada 2020, kami menilai bahwa pemerintah akan semakin giat meningkatkan infrastruktur dan merampungkan sejumlah proyek pembangunan, termasuk di dalamya proyek transportasi yaitu MRT dan LRT. Keberadaan MRT dan LRT diharapkan dapat memberikan dampak siginfikan. Untuk mendukung MRT dan LRT, pemerintah akan menerapkan TOD yang akan dikembangkan sebagai tempat hunian dan area komersial bagi masyarakat urban.

Menghadapi beragam tantangan tersebut, Perseroan akan terus melanjutkan dan memperkuat strategi yang telah ditetapkan di tahun sebelumnya. Dalam hal ini, Perseroan akan terus menerus memperbaiki dan memperkuat Penjualan dan Penyewaan yang merupakan bisnis inti dari Perseroan dengan tetap memperhatikan kebutuhan pertumbuhan bisnis property serta tetap mengutamakan inovasi layanan yang berkelanjutan terutama melalui digitalisasi.

 

Damian Pudjiadi, MBA
Direktur Utama